Selamatkan Bumi, Kini Kresek Dihargai Rp200


     Kantong kresek familiar sekali di masyarakat, bahkan sudah jadi kebutuhan luar biasa bagi kaum ibu, muda, tua dan anak-anak. Tapi sayanganya kresek sangat tidak ramah lingkungan. Demi mengurangi itu pun, Besok (21/2) hingga 5 Juni 2016, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan KLHK melakukan uji coba kresek berbayar. Jadi, kalau kamu mau pakai kresek, kamu harus beli Rp200 per kresek, bukan perbungkus yak. 

   Menteri KLHK Siti Nurbaya memastikan 23 kota di Indonesia berkomitmen ikut serta dalam program tersebut. (Yaaa... harusnya lebih banyak ya bu :D ) 

           Beberapa daerah yang sudah mengirimkan surat pernyataan BERSEDIA "putus hubungan" dengan kantong plastik alias kresek, diantaranya, Jakarta, Bandung, Balikpapan, Surabaya, Denpasar, Tanggerang, Tenggerang Selatan, Palembang, Makasar, Kendari dan Surabaya. Nah ... bangga dong yah pastinya jadi warga di daerah-daerah itu? So, pasti dong. Siapa yang tidak bangga jika mampu bertindak dan berani menjaga lingkungan. Di saat semua orang menginginkan hal yang serba praktis, irit, murah, tanpa peduli lingkungan sekitarnya menjerit "kesakitan".

          Bahaya limbah plastik bukan omong kosong atau omodo alias omong doang loh. Limbah kresek jika ditimbun, butuh waktu 1000 tahun agar plastik dapat terurai sempurna oleh tanah atau terdekomposisi.Saat terurai, partikel-partikel plastik akan mencemari tanah dan air tanah.

            Nah bagaiman jika dibakar? sampah plastik akan menghasilkan asap beracun yang berbahaya bagi kesehatan yaitu jika proses pembakarannya tidak sempurna, plastik akan mengurai di udara sebagai dioksin. Ihhhhh ... Senyawa ini sangat berbahaya bila terhirup manusia. Dampaknya antara lain memicu penyakit kanker, hepatitis, pembengkakan hati, gangguan sistem saraf, dan memicu depresi

Jadi berapa banyak seh sebenarnya plastik digunakan di Indonesia?

            Dalam laman www.change.org tentang kantong plastik, Indonesia memiliki masalah serius dengan sampah. Jumlah sampah yang dihasilkan setiap hari di ibukota saja bisa mencapai 6,000 ton dan tumpukannya bisa sebesar 30,000 meter kubik. Itu lebih dari setengah ukuran candi Borobudur. Wuah
 
            Rata-rata pemakaian kantong plastik per orang di Indonesia adalah 700 lembar per tahun. Sampah kantong plastik saja di Indonesia mencapai 4000 ton per hari atau sama dengan 16 pesawat Boeing 747. Sehingga sekitar 100 milyar kantong plastik terkonsumsi per tahunnya di Indonesia. Produksi kantong plastik tersebut menghabiskan 12 juta barel minyak bumi yang tak bisa diperbaharui, yang setara dengan 11 Triliun rupiah. (Sumber: Yahoo! Indonesia dan Greeneration Indonesia) Beuh :(

Jadi, mulai dari diri sendiri tidak memakai plastik dan menyiapkan alternatif pengganti untuk membawa barang bawaan atau kebutuhan lainnya. Gampang kan?

           Kamu bisa bawa Goodie Bag, atau beralih menggunakan kantong plastik ramah lingkungan. 100 persen Degradable. Meski ya, kamu harus mengeluarkan sedikit dana untuk bisa mendapatkan itu. Biasanya seh, harga kantong plastik ini akan lebih mahal dua kali lipat dari kantong plastik biasa. Tapi sepertinya sepadan ya dengan dampak yang dihasilkan.

      Saat ini di Indonesia sudah memiliki alternatif kantong ramah lingkungan pengganti kantong plastik. Plastik-plastik ini terbuat dari jagung, atau singkong. Jenis plastik ini bisa hancur dalam waktu kurang dari dua tahun. (see.. jaga bumi banyak cara kan?)
 
         Bahkan berdasarkan penelitian yang pernah dilakukan membuktikan kantong berbahan baku singkong dapat terurai dalam jangka 3-6 bulan secara alami dengan bantuan makro dan mikro organisme juga air. Sisa uraian kantong ramah lingkungan ini menjadi kompos yang aman untuk tanah dan lingkungan hidup. Hasil uraian kantong adalah karbon dioksida (CO2), air (H2O) dan biomassa. 

        Kantong plastik ini juga dapat larut dengan mudah dalam air panas dan melunak dalam air dingin. Selain itu berat jenis kantong yang lebih besar dari berat jenis air membuatnya mudah tenggelam di air saat menjadi sampah sehingga tidak menyumbat saluran air yang dapat menyebabkan banjir. wah..wah...wah
 
         Jadi, sepertinya banyak jalan menuju roma, banyak cara menyelamatkan bumi kita. Tentunya dengan tidak merusak lingkungan yang tadinya sudah indah. Have a nice day, everyone :)



 

 Sumber : Kompas.com, Change.org, Eviplast dan berbagai sumber lainnya. 



 
 

Komentar

Postingan Populer