Kolam Kahuripan Tirta Wanayasa : Mendaki Gunung, Lewati Lembah
πππ❤Liburan Semesteran πππ❤
Kalau sudah mendekati masa liburan, pastinya banyak list yang ingin
dilakukan. Mulai dari cuti dari kerjaan karena ingin liburan dengan anak-anak
hingga menentukan mau liburan ke mana.
Terkadang hal terakhir itu, yang susah-susah gampang di cari. Sekolah Gemah-Anak Saya- waktu itu ditawari brosur berisi tiket masuk diskonan ke Kolam Renang Kahuripan Tirta Wanayasa (KTW). Tempatnya di sekitaran Situ Wanyasa. Jalan Babakan, Wanayasa Kabupaten Purwakarta.
KTW diresmikan 22 April 2018 lalu. Jadi yaa masih terhitung baru. Kami pun memutuskan liburan semester menjajal tempat rekreasi baru tersebut. Kami berkunjung awal Desember lalu. Kalau diberi penilaian, cukuplah sebagai
pemula, tempat rekreasi ini bisa jadi alternatif liburan. Harga tiket murah,
dan kolam renang yang cukup besar. Meski begitu, ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan saat kalian berkunjung ke wahana tersebut.
![]() |
Kolam Anak (Foto : Eli Kamilah/Pribadi) |
Kami berangkat pukul 7.30 dari Wesel, Sukamandi, Subang. Perkiraan seh
bisa sampai sekitar jam 9an. Sayangnya kami harus puas berputar-putar dulu
sebelum sampai lokasi :D Salah satu kendalanya, kurangnya tanda masuk ke area rekreasi.
Karena jalan berkelok, naik tajam, dan sempit, kita harus memutar sampai
dua kali, dan bertanya ke beberapa penduduk setempat. Sebenarnya lokasi sudah
kita lewati sesuai petunjuk arah yang dibuat KTW. Kami memakai bus besar sehingga tidak bisa masuk dari arah situ. Jadi kami harus masuk lewat belakang (jalan babakan). Kalau untuk rute motor bisa langsung ke jalan kecil
samping situ wanayasa yang ada gapuranya (paving block), Ikuti jalan aja
sekitar 50an meter sudah terlihat.
Jadi 200 meter dari lokasi masuk, bus kita harus naik ke jalan yang lumayan
curam. Jalanan menanjak dan berkelok. Di situ ada tanda Kolam Renang KTW 200
meter. Posisi ada di sebelah kanan. Lokasi tak seperti tempat rekreasi
kebanyakan, karena sepi dan masih banyak rumah penduduk. Lokasi juga sedikit
tersembunyi.
Di pintu masuk ke parkir, hanya ada tanda masuk tulisan KTW dengan tulisan
spidol beralasankan karton. Tanda ada tempat rekreasi baru terlihat ketika kami
harus putar balik kedua kalinya karena terlewat. Posisinya jadi sebelah kiri. Itu
pun posisinya ada di atas berupa spanduk J
Lokasi parkiran cukup besar. Ada pedagang berjejer
banyak di situ. Kami dijemput mobil milik KTW. Karena untuk sampai lokasi
harus jalan lagi yang tracknya “mendaki gunung lewati lembah” hahaha lebay.
Maksudnya berkelok dan menurun tajam. Tapi, jalanan sudah rapi, karena
menggunakan paving block.
Harga tiket untuk anak dari website sekitar 20 ribu dewasa, dan anak-anak 15 ribuan. Kami datang weekend, jadi
cukup ramai. Bahkan hampir penuh. Untungnya masih bisa dapat tempat yang cukup
besar.
![]() |
Kolam Renang Dewasa (Dok. Eli Kamilah) |
KTW punya tiga kolam renang besar. Satu kolam renang umum (anak-anak atau
dewasa), dan dua kolam renang khusus dewasa. Di kolam renang umum ada dua
perosotan mini anak, dan tiga perosotan sedang.
![]() |
Kolam Renang Dewasa (Dok. Eli Kamilah) |
Sebenarnya ada satu kolam lagi.
Namanya kolam bola. Kalau ingin main, pengunjung dikenakan tarif lagi 5000an
perorang.
Selain kolam fasilitasnya apa lagi yak? Untuk tempat ganti, dan kamar mandi
saya pikir cukup memadai. Bersih. Ada beberapa bilik. Saya lupa hitung :D
hehehe. Tempatnya terpisah. Posisi kamar mandi ada di atas. Sedangkan kamar
ganti ada dibawah. KTW juga menyediakan mushola.
Jika kalian ingin berkunjung, sebaiknya datang lebih pagi saat weekend.
Karena tempat dipastikan penuh. Apalagi, jika datang saat sedang musim hujan.
Harus banyak bawa perlengkapan. Salah satunya jas hujan.
Bagi ibu, perlengkapan renang pastinya sudah termasuk obat-obatan, kayu
putih dan lotion SPF. Maag saya sempat kambuh di sini. Untungnya, ada obat anti
maag yang dijual. Biasanya seh susah yak. Tapi, ada baiknya membawa obat-obatan
selengkap mungkin, apalagi untuk anak-anak.
Saya kasih bintang dua aja Kahuripan Tirta Wanayasa. Meski pelayanan baik, harga-harga makanan terjangkau. Souvenir juga ada,
meski tak banyak, tapi kebersihan kolam renang masih kurang. Saya menemani si
bontot renang di kolam anak-anak. Dasar kolam banyak yang berlumut, sehingga
harus hati-hati karena licin. Akibatnya kolam pun jadi kotor dan lumut mengapung di mana-mana. Anak-anak lima tahun ke bawah sebaiknya pakaikan
pelampung.
Bermain air atau berenang betulan :D memang masih menjadi magnet kuat buat anak-anak seumuran Gemah. Yaa, sebenarnya tak hanya anak-anak saja yak. Orang dewasa juga bahagia betul tuh kalau sudah main ciprat-cipratan sampai rendaman di air. hehehe.
Liburan yaa wajib happy. Tapi bagi emak-emak seperti saya, happy itu artinya, bahagia tapi tetap waspada dan hati-hati. hahahaha
Liburan yaa wajib happy. Tapi bagi emak-emak seperti saya, happy itu artinya, bahagia tapi tetap waspada dan hati-hati. hahahaha
Karena cuaca sudah mendung, kami baru beranjak pulang sekitar pukul 13.00an. Lagu Neng Nisya Syaban bersenandung nyaring mengiringi kepulangan kami. Happy, happy dan happy. Hamdalah
Komentar
Posting Komentar