Saat Si Kecil Sakit



Nongkrong di Kura-Kuranya Mekar Sari 
Saat anak sakit memang ngga nyaman ya. Panik, sedih, dan bingung jadinya bercampur aduk. Padahal bacaan seputar anak sakit habis dilahap, tapi tetap saja khawatir 100 persen. Itulah yang saya alami dengan si kecil Faiq. Bagi saya ini sakit terlamanya dan penyakitnya pun rada-rada ngga jelas.

Awalnya demam tinggi hampir 40 derajat celcius, Alhamdulillah ngga kejang, hanya saja demam lama reda setelah diberi obat paracetamol. Tubuhnya ngga langsung adem, tapi malah anget kuku. kejadian tersebut berulang hingga empat hari. Dua hari sebelumnya dia sembuh, dan langsung sekolah. Setibanya di rumah demamnya datang lagi. Dari sinilah semua berawal.

Saya pun membawa Faiq ke klinik yang dekat dengan rumah. Saya pikir, dokter umum cukup ya, ngga perlu dokter anak. Dokter tersebut memberi antibiotik dan obat anti mual. Diagnosis sementaranya, ada radang tenggorokan meski tak parah, namun jika ini tak sembuh periksa darah ya bu.

Selang dua hari kemudian, obat yang susah payah diberikan pada Faiq, seperti tidak ada pengaruhnya. panasnya kambuh lagi, tanpa disertai flu dan pilek. Biasanya jika radang tenggorokan, lidahnya akan putih, batuk dan sakit menelan. Faiq tak mengalami itu, hanya demam yang berkepanjangan. Karena merasa ada yang salah, saya langsung bawa Faiq ke dokter anak di salah satu rumah sakit di Jakarta Timur.

Dokter menyarankan Faiq tes darah. Deuhh rasanya kalau sudah dengar cek darah, penyakit apapun bisa terdeteksi. Dalam benak, saya sudah memikirkan hal negatif saja. Akhirnya setelah tes keluar, Alhamdulillah semua negatif, bahkan dugaan demam berdarah pun tidak. Dokter pun memberi dua obat puyer, satu antibiotik dan satu lagi obat untuk virusnya.

Selang beberapa lama, obat panas yang saya kasih dengan paracetamol 250mg akhirnya meredakan panas Faiq. Obat dari dokter anak Alhamdulillah mulai bekerja sedikit demi sedikit. Kata Dokternya, Faiq kena virus. Entah apa virusnya, karena dokter anak pulang sebelum tes lab selesei :(

Selama hampir 10 hari terbaring lemas, saya pun jadi lebih awas akan kesehatan Faiq dari sebelumnya. maklumlah si kecil punya riwayat alergi debu dan dingin. sekarang, dia sudah mau makan, karena selama sakit Faiq absen masukin makanan ke mulutnya. yang ada hanya minta minum dan minum. Tubuhnya sudah mulai berisi kembali, walaupun belum mulai sekolah lagi.

Selang seminggu sembuh, dia mulai demam kembali. So amazing ya bunda!!! perlu kesabaran ekstra ngadepin ginian :( saya pun cari second opinion dokter lain. Alhamdulillah ketemu juga dokter anak yang pas. Dia minta tes lab lagi.

"Radang tenggorokannya ngga parah bu, tapi saya harus yakin dulu ya bu, makanya saya minta tes lab. cek darah dan cek urine" kata dokter muda tersebut.

Hasilnya, ternyata ada infeksi saluran kemih pada Faiq. Tubuhnya kekurangan zat besi dan ada protein yang terbuang dalam darahnya. OMG!!!!

Penyebabnya, kadang kalau pipis neh anak suka nahan, betulll dok! dan susah banget makan sayuran yang kaya zinc :((

Pelajaran bagi saya bunda. Terkadang, saya lengah mengawasi asupannya. Karena saya bekerja, dan pengasuhnyalah yang sehari-hari menemani dia. Tak cukup hanya dengan makan saja, tapi gizi yang didalamnya pun patut diperhatikan.

Faiq, putraku tipe anak yang tak bisa dipaksa. Dia akan balik menyodorkan opininya "Kalau orang ngga mau jangan dipaksa ummu," ehmmm ampun deh

Zat besi juga berpengaruh pada kognitifnya bunda. Jadi jika anak susah banget konsentrasi di sekolah, susah mengingat dan susah menangkap pelajaran yang diberikan, waspadai mungkin saja kekurangan zat besi. Pasalnya, zat besi tak bisa diproduksi tubuh. Sekalipun memakan sayuran, kacang-kacangan dan daging sapi, semuanya perlu proses untuk di cerna dan membutuhkan waktu yang cukup lama. Alhasil, vitamin, susu jadi asupan wajib ya jika anak sudah mulai susah makan.

Sejak usianya masuk lima tahun, Faiq sudah mulai nolak minum susu pertumbuhan. Alternatifnya, saya kasih susu UHT biasa, lumayanlah mau walau ngga sering.

Kembali ke anjuran dokter, Faiq diminta cek urine kembali, karena terakhir ada darah dalam air kencingnya. Dokternpun menyarankan untuk USG perut ke dokter radiologi anak  Ini PR buat saya dan ayahnya!!

Sekarang, dia sudah kembali sekolah, pipinya kembali berisi, tubuhnya kembali bugar. Ehmmm Alhamdulillah, terimakasih Rabbii..

5 November 2013
@office Jakarta


Love u, muachhh muachhhh forever *big hugh

Komentar

Postingan Populer