Tak Ingin Lagi Berduka
“Diriwayatkan
dari Ibnu Abbas r.a dia berkata :Nabi Saw pernah bersabda, ‘Aku diperlihatkan
neraka, ternyata kebanyakan penghuninya adalah wanita-wanita yang kafir.’
Ditanyakan kepada Rasulullah Saw, “Apakah mereka kafir kepada Allah?”
Rasulullah Saw menjawab, ‘Mereka Kafir (tidak berterima kasih)kepada suami dan
tidak berterima kasih atas kebaikan suami.’Seandainya kamu berbuat baik kepada
salah seorang dari wanita tersebut dalam waktu yang lama, lalu dia melihat
sesuatu dalam dirimu yang tidak disenanginya, niscaya dia akan mengatakan, ‘Aku
tidak pernah kau pelakukan dengan baik.’” (HR. Al-Bukhari :27)
Saat marah dan kesal, ketika harus
melepaskan harga diri. Padahal aku benar dan dia salah. Perlakuannya padaku
seperti tanpa cinta. Memang banyak hal baik ada padanya, dan itu yang membuatku
bertahan. Tetapi ketika membaca ini, astagfirullah Aku terjerembab jatuh lebih
dalam. Cinta diatas cinta itu ada. Niat apa yang mendasari kita untuk tetap
bertahan dikala perhatiaannya tak cukup, dicintai ala kadarnya, dan sering tak
mendapat dukungan.
Inilah pondasi indah yang dibangun
islam untuk umatnya. Pondasi bernama pernikahan. Sebagai pelindung dari fitnah
dan api neraka. Rumah adalah madrasah pertama. Negara kecil yang terdiri dari
Kepala negera yang disebut Ayah, Ibu Negara yang disebut Ibu dan rakyat yang
disebut anak-anak.
Namun, cinta juga perlu dipelihara, dia akan mati seperti tanaman yang tak disiram dan tak dibawa bercumbu dengan cahaya. Jika kita berhenti untuk mendengarkan, lari dari pertengkaran. Maka kau menciptakan rumah tangga seperti di neraka.
Sudahlah, jangan menuntut dia menjadi pribadi yang mau memperhatikan, memberikan pujian tanpa diminta, selalu ada ketika kau usap air mata. Namun jadi saja pribadi bahagia yang berjanji bahwa kau tak ingin lagi berduka. Itu sulit tapi bukan sesuatu yang mustahil untuk dikerjakan.
Yang Maha Melembutkan Hati, limpahkan kepekaan hati padaku dan padanya sebagai suami istri.
@Office
A little Thing From My Bottom of My Heart :)
Komentar
Posting Komentar